Rahasiakudan Kakak Perempuanku. Bagian 1 / 12. Jujur ya, sebenarnya saya ingin menyimpan rahasia ini selama-lamanya namun apa daya saya juga butuh bacol (bahan coli) untuk saya baca sendiri, hehe. jujur saat ini sangat sulit saya menemukan cerita yang benar2 bisa jadi bacol diforum tercinta ini, ada beberapa sub judul yang menarik dan ketika Bokeptetangga- Cerita Seks Mandi Bareng Dalam kisah keduaku setelah cerita kak Linda, aku ingin berbagi lagi pengalamanku. seandainya belum membaca, aku hendak memperkenalkan jati diriku. Aku menetap dikota S Jawa Tengah, tinggiku 169 cm dan berat badanku 52 kg. Aq saat ini kuliah di salah 1 universitas ternama diJateng. Anaknyamasih kecil berumur sekitar 1 tahun. Cerita Sex Mandi Bareng Dengan Bibi Cantik Suatu pagi aku kaget ketika seseorang membangunkanku dengan membawa segelas teh hangat, "Bangun. Males amat kamu disini biasanya kan sudah nyiramin taneman sama nyuci mobil" "Males ah, liburan masak suruh kerja juga." Dipublikasikanoleh admin pada Desember 16, 2020. Cerita Dewasa Pengalaman Mandi Bareng Tante Caca - Kenalkan nаmа ku Rеgу dі ѕіnі aku іngіn menceritakan сеrіtа seks ku ѕааt mаndі bаrеng bеrѕаmа tаntе Caca уаng ѕеkѕі. Aku mеmрunуаі ѕеоrаng tаntе уаng ѕаngаt саntіk, wаlаuрun dіrіnуа Karenaada kakak gw, ya dia yg ngurus semuanya. Pagi dan sore juga dia yg mandiin gw. Hasilnya sama aja, ya gw ereksi terus. Tapi gak terlalu malu lah dibanding sama perawat. Yang agak nyusahin itu kalo gw mau pipis. Kan harus di pispot. Nah pas celana dibuka, pasti ereksi. Tau sendiri kan kalo udah tegang pasti susah pipisnya. Jadi Kakakkuberumur 23 tahun dan baru wisuda. Aku memanggilnya Mbak Lulu. Kakakku memang cantik, tubuhnya putih mulus, dadanya gede dan pantatnya yang montok. Tingginya 171 cm dan berat 54 kg. Sangat seksi sekali, sehingga banyak cowok yang naksir termasuk aku sendiri. Aku punya kebiasaan onani setiap hari, bahkan bisa lebih lima kali sehari. NUZtu. Selesai sekolah Sabtu itu langsung dilanjutkan rapat pengurus OSIS. Rapat itu dilakukan sebagai persiapan sekaligus pembentukan panitia kecil pemilihan OSIS yang baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan dimaksudkan sebagai regenerasi dan anak-anak kelas 3 sudah tidak boleh lagi dipilih jadi pengurus, kecuali beberapa orang pengurus inti yang bakalan “naik pangkat” jadi penasihat. Usai rapat, aku bergegas mau langsung pulang, soalnya sorenya ada acara rutin bulanan pulang ke rumah ortu di kampung. Belum sempat aku keluar dari pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku. “Didik .. “ aku menoleh, ternyata Sarah yang langsung melambai supaya aku mendekat. “Dik, jangan pulang dulu. Ada sesuatu yang pengin aku omongin sama kamu,” kata Sarah setelah aku mendekat. “Tapi Rah, sore ini aku mau ke kampung. Bisa nggak dapet bis kalau kesorean,” jawabku. “Cuman sebentar kok Dik. Kamu tunggu dulu ya, aku mberesin ini dulu,” Sarah agak memaksaku sambil membenahi catatan-catatan rapat. Akhirnya aku duduk kembali. “Dik, kamu pacaran sama Nita ya?” tanya Sarah setelah ruangan sepi, tinggal kami berdua. Aku baru mengerti, Sarah sengaja melama-lamakan membenahi catatan rapat supaya ada kesempatan ngomong berdua denganku. “Emangnya, ada apa sih?” aku balik bertanya. “Enggak ada apa-apa sih .. “ Sarah berhenti sejenak. “Emmm, pengin nanya aja.” “Enggak kok, aku nggak pacaran sama Nita,” jawabku datar. “Ah, masa. Temen-temen banyak yang tahu kok, kalau kamu suka jalan bareng sama Nita, sering ke rumah Nita,” kata Sarah lagi. “Jalan bareng kan nggak lantas berarti pacaran tho,” bantahku. “Paling juga pakai alasan kuno Cuma temenan’,” Sarah berkata sambil mencibir, sehingga wajahnya kelihatan lucu, yang membuatku ketawa. “Cowok di mana-mana sama aja, banyak bo’ongnya.” “Ya terserah kamu sih kalau kamu nganggep aku bohong. Yang jelas, sudah aku bilang bahwa aku nggak pacaran sama Nita.” Aku sama sekali tidak bohong pada Sarah, karena aku sama Nita memang sudah punya komitmen untuk tidak ada komitmen’. Maksudnya, hubunganku dengan Nita hanya sekedar untuk kesenangan dan kepuasan, tanpa janji atau ikatan di kemudian hari. Hal itu yang kujelaskan seperlunya pada Sarah, tentunya tanpa menyinggung soal seks’ yang jadi menu utama hubunganku dengan Nita. “Nanti malem, mau nggak kamu ke rumahku?” tanya Nita sambil melangkah keluar ruangan bersamaku. “Kan udah kubilang tadi, aku mau pulang ke rumah ortu nanti,” jawabku. “Ke rumah ortu apa ke rumah Nita?” tanya Sarah dengan nada menyelidik dan menggoda. “Kamu mau percaya atau tidak sih, terserah. Emangnya kenapa sih, kok nyinggung-nyinggung Nita terus?” aku gantian bertanya. “Enggak kok, nggak kenapa-kenapa,” elak Sarah. Akhirnya kami jalan bersama sambil ngobrol soal-soal ringan yang lain. Aku dan Sarahpun berpisah di gerbang sekolah. Nita sudah ditunggu sopirnya, sedang aku langsung menuju halte. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Nita lain waktu. ***** Diam-diam aku merasa geli. Masak malam minggu itu jalan-jalan sama Sarah harus ditemani kakaknya, dan diantar sopir lagi. Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Sebenarnya aku agak ogah-ogahan jalan-jalan model begitu, tapi rasanya tidak mungkin juga untuk membatalkan begitu saja. Rupanya aturan orang tua Sarah yang ketat itu, bakalan membuat hubunganku dengan Sarah jadi sekedar roman-romanan saja. Praktis acara pada saat itu hanya jalan-jalan ke Mall dan makan di food court’. Di tengah rasa bete itu aku coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Mbak Indah, baik pada saat makan ataupun jalan. Mbak Indah, adalah kakak sulung Sarah yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota Y’. Dia pulang setiap 2 minggu atau sebulan sekali. Sama sepertiku, hanya beda level. Kalau Mbak Indah kuliah di ibukota propinsi dan mudik ke kotamadya, sedang aku sekolah di kotamadya mudiknya ke kota kecamatan. Wajah Mbak Indah sendiri hanya masuk kategori lumayan. Agak jauh dibandingkan Sarah. Kuperhatikan wajah Mbak Indah mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Hanya Mbak Indah ini lumayan tinggi, tidak seperti Sarah yang pendek, meski sama-sama agak gemuk. Kuperhatikan daya tarik seksual Mbak Indah ada pada toketnya. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya ingin tanganku menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. Aku jadi ingat Nita. Ah, seandainya tidak aku tidak ke rumah Sarah, pasti aku sudah melayang bareng Nita. Saat Sarah ke toilet, Mbak Indah mendekatiku. “Heh, awas kamu jangan macem-macem sama Sarah!” katanya tiba-tiba sambil memandang tajam padaku. “Maksud Mbak, apa?” aku bertanya tidak mengerti. “Sarah itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin keluguan dia!” katanya lagi. “Ini ada apa sih Mbak?” aku makin bingung. “Alah, pura-pura. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari tadi bete,” aku hanya diam sambil merasa heran karena apa yang dikatakan Mbak Indah itu betul. “Kamu bete, karena malem ini kamu nggak bisa ngapa-ngapain sama Sarah, ya kan?” aku hanya tersenyum, Mbak Indah yang tadinya tutur katanya halus dan ramah berubah seperti itu. “Eh, malah senyam-senyum,” hardiknya sambil melotot. “Memang nggak boleh senyum. Abisnya Mbak Indah ini lucu,” kataku. “Lucu kepalamu,” Mbak Indah sewot. “Ya luculah. Kukira Mbak Indah ini lembut kayak Sarah, ternyata galak juga!” Aku tersenyum menggodanya. “Ih, senyam-senyum mlulu. Senyummu itu senyum mesum tahu, kayak matamu itu juga mata mesum!” Mbak Indah makin naik, wajahnya sedikit memerah. “Mbak cakep deh kalau marah-marah,” makin Mbak Indah marah, makin menjadi pula aku menggodanya. “Denger ya, aku nggak lagi bercanda. Kalau kamu berani macem-macem sama adikku, aku bisa bunuh kamu!” kali ini Mbak Indah nampak benar-benar marah. Akhirnya kusudahi juga menggodanya melihat Mbak Indah seperti itu, apalagi pengunjung mall yang lain kadang-kadang menoleh pada kami. Kuceritakan sedikit tentang hubunganku dengan Sarah selama ini, sampai pada acara apel’ pada saat itu. “Kalau soal pengin ngapa-ngapain, yah, itu sih awalnya memang ada. Tapi, sekarang udah lenyap. Sarah sepertinya bukan cewek yang tepat untuk diajak ngapa-ngapain, dia mah penginnya roman-romanan aja,” kataku mengakhiri penjelasanku. “Kamu ini ngomongnya terlalu terus-terang ya?” Nada Mbak Indah sudah mulai normal kembali. “Ya buat apa ngomong mbulet. Bagiku sih lebih baik begitu,” kataku lagi. “Tapi .. kenapa tadi sama aku kamu beraninya lirak-lirik aja. Nggak berani terus-terang mandang langsung?” Aku berpikir sejenak mencerna maksud pertanyaan Mbak Indah itu. Akhirnya aku mengerti, rupanya Mbak Indah tahu kalau aku diam-diam sering memperhatikan dia. “Yah .. masak jalan sama adiknya, Mbak-nya mau diembat juga,” kataku sambil garuk-garuk kepala. Setelah itu Sarah muncul dan dilanjutkan acara belanja di dept. store di mall itu. Selama menemani kakak beradik itu, aku mulai sering mendekati Mbak Indah jika kulihat Sarah sibuk memilih-milih pakaian. Aku mulai lancar menggoda Mbak Indah. Hampir jam 10 malam kami baru keluar dari mall. Lumayan pegal-pegal kaki ini menemani dua cewek jalan-jalan dan belanja. Sebelum keluar dari mall Mbak Indah sempat memberiku sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Sarah. “Baca di rumah,” bisiknya. *** Aku lega melihat Mbak Indah datang ke counter bus PATAS AC seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Kulirik arloji menunjukkan jam setengah 9, berarti Mbak Indah terlambat setengah jam. “Sori terlambat. Mesti ngrayu Papa-Mama dulu, sebelum dikasih balik pagi-pagi,” Mbak Indah langsung ngerocos sambil meletakkan hand-bag-nya di kursi di sampingku yang kebetulan kosong. Sementara aku tak berkedip memandanginya. Mbak Indah nampak sangat feminin dalam kulot hitam, blouse warna krem, dan kaos yang juga berwarna hitam. Tahu aku pandangi, Mbak Indah memencet hidungku sambil ngomel-ngomel kecil, dan kami pun tertawa. Hanya sekitar sepuluh menit kami menunggu, sebelum bus berangkat. Dalam perjalanan di bus, aku tak tahan melihat Mbak Indah yang merem sambil bersandar. Tanganku pun mulai mengelu-elus tangannya. Mbak Indah membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku. “Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik. “Kan lain jurusan,” aku membela diri. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku. Selebihnya kami lebih banyak diam sambil tiduran selama perjalanan. *** Yang disebut kamar kos oleh Mbak Indah ternyata sebuah faviliun. Faviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah. “Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. “Peraturan di sini cuman satu, dilarang mengganggu tetangga. Jadi, cuek adalah cara paling baik.” Aku langsung merebahkan tubuhku di karpet ruang depan, sementara setelah meletakkan hand-bag-nya di dekat kakiku, Mbak Indah langsung menuju kulkas yang sepertinya terus on. “Nih, minum dulu, habis itu mandi,” kata Mbak Indah sambil menuangkan air dingin ke dalam gelas. “Kan tadi udah mandi Mbak,” kataku. “Ih, jorok. Males aku deket-deket orang jorok,” Mbak Indah tampak cemberut. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar hand-bag dan menuju kamar. Aku lihat Mbak Indah tidak masuk kamar, tapi hanya membuka pintu dan memasukkan hand-bag-nya. Setelah itu dia berjalan ke belakang ke arah kamar mandi. “Mbak,” Mbak Indah berhenti dan menoleh mendengar panggilanku. “Aku mau mandi, tapi bareng ya?” “Ih, maunya .. “ Mbak Indah menjawab sambil tersenyum. Melihat itu aku langsung bangkit dan berlari ke arah Mbak Indah. Langsung kupeluk dia dari belakang tepat di depan pintu kamar mandi. Kusibakkan rambutnya, kuciumi leher belakangnya, sambil tangan kiriku mengusap-usap pinggulnya yang masih terbungkus kulot. Terdengar desahan Mbak Indah, sebelum dia memutar badan menghadapku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku. “Katanya mau mandi?” setelah berkata itu, lagi-lagi hidungku jadi sasaran, dipencet dan ditariknya sehingga terasa agak panas. Setelah itu diangkatnya kaosku, dilepaskannya sehingga aku bertelanjang dada. Kemudian tangannya langsung membuka kancing dan retsluiting jeans-ku. Lumayan cekatan Mbak Indah melakukannya, sepertinya sudah terbiasa. Seterusnya aku sendiri yang melakukannya sampai aku sempurna telanjang bulat di depan Mbak Indah. “Ih, nakal,” kata Mbak Indah sambil menyentil rudalku yang terayun-ayun akibat baru tegang separo. “Sakit Mbak,” aku meringis. “Biarin,” kata Mbak Indah yang diteruskan dengan melepas blouse-nya kemudian kaos hitamnya, sehingga bagian atasnya tinggal BH warna hitam yang masih dipakainya. Aku tak berkedip memandangi sepasang toket Mbak Indah yang masih tertutup BH, dan Mbak Indah tidak melanjutkan melepas pakainnya semua sambil tersenyum menggoda padaku. Birahi benar-benar sudah tak bisa kutahan. Langsung kuraih dan naikkan BH-nya, sehingga sepasang toket-nya yang besar itu terlepas. “Ih, pelan-pelan. Kalau BH-ku rusak, emangnya kamu mau ganti,” lagi-lagi hidungku jadi sasaran. Tapi aku sudah tidak peduli. Sambil memeluknya mulutku langsung mengulum tokenya yang sebelah kanan. Mbak Indah tidak berhenti mendesah sambil tangannya mengusap-usap rambutku. Aku makin bersemangat saja, mulutku makin rajin menggarap toketnya sebelah kanan dan kiri bergantian. Kukulum, kumainkan dengan lidah dan kadang kugigit kecil. Akibat seranganku yang makin intens itu Mbak Indah mulai menjerit-jerit kecil di sela-sela desahannya. Beberapa menit kulakukan aksi yang sangat dinikmati Mbak Indah itu, sebelum akhirnya dia mendorong kepalaku agar terlepas dari toketnya. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Sementara bibirnya nampak setengah terbuka sambil mendesi lirih dan matanya sudah mulai sayu, pertanda sudah horny berat. Belum sempat mataku menikmati tubuhnya yang sudah telanjang bulat, tangan kananya sudah menggenggam rudalku. Kemudian Mbak Indah berjalan mundur masuk kamar mandi sementara rudalku ditariknya. Aku meringis menahan rasa sakit, sekaligus pengin tertawa melihat kelakuan Mbak Indah itu. Mbak Indah langsung menutup pintu kamar mandi setelah kami sampai di dalam, yang diteruskan dengan menghidupkan shower. Diteruskannya dengan menarik dan memelukku tepat di bawah siraman air dari shower. Dan … “mmmmhhhh …. “ bibirnya sudah menyerbu bibirku dan melumatnya. Kuimbangi dengan aksi serupa. Seterusnya, siraman air shower mengguyur kepala, bibir bertemu bibir, lidah saling mengait, tubuh bagian depan menempel ketat dan sesekali saling menggesek, kedua tangan mengusap-usap bagian belakang tubuh pasangan, “Aaaaaahhh,” nikmat luar biasa. Tak ingat berapa lama kami melakukan aksi seperti itu, kami melanjutkannya dalam posisi duduk, tak ingat persis siapa yang mulai. Aku duduk bersandar pada dinding kamar mandi, kali ku luruskan, sementar Mbak Indah duduk di atas pahaku, lututnya menyentuh lantai kamar mandi. Kemudian kurasakan Mbak Indah melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah. Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati leherku, berpindah-pindah. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di dadaku. Sebelah kanan-kiri, tengah jadi sasaran lidah dan bibirnya. Kemudian turun lagi ke bawah, ke perut, berhenti di pusar. Tangannya menggenggam rudalku, didorong sedikit ke samping dengan lembut, sementara lidahnya terus mempermainkan pusarku. Puas di situ, turun lagi, dan bijiku sekarang yang jadi sasaran. Sementara lidahnya beraksi di sana, tangan kanannya mengusap-usap kepala rudalku dengan lembut. Aku sampai berkelojotan sambil mengerang-erang menikmati aksi Mbak Indah yang seperti itu. Pelahan-lahan bibirnya merayap naik menyusuri batang rudalku, dan berhenti di bagian kepala, sementara tangannya ganti menggenggam bagian batang. Kepala rudalku dikulumnya, dijilati, berpindah dan berputar-putar, sehingga tak satu bagianpun yang terlewat. Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya. Digerakkannya kepalanya naik turun pelahan-lahan, berkali-kali. Kadang-kadang aksinya berhenti sejenak di bagian kepala, dijilati lagi, kemudian diteruskan naik turun lagi. Pertahananku nyaris jebol, tapi aku belum mau terjadi saat itu. Kutahan kepalanya, kuangkat pelan, tapi Mbak Indah seperti melawan. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya. Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Kudekatkan, dan kukulum lembut bibirnya. Pelan-pelan kurebahkan Mbak Indah yang masih memejamkan mata sambil mendesis itu ke lantai kamar mandi. Kutindih sambil mulutku melahap kedua toketnya, sementara tanganku meremasnya bergantian. Erangannya, desahannya, jeritan-jeritan kecilnya bersahut-sahutan di tengah gemericik siraman air shower. Kuturunkan lagi mulutku, berhenti di gundukan yang ditumbuhi bulu lebat, namun tercukur dan tertata rapi. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya menggelinjang ke kanan kiri. Kemudian kupisahkan kedua pahanya yang putih,besar dan empuk itu. Kubuka lebar-lebar. Kudaratkan bibirku di bibir memeknya, kukecup pelan. Kujulurkan lidahku, kutusuk-tusukan pelan ke daging menonjol di antar belahan memek Mbak Indah. Pantat Mbak Indah mulai bergoyang-goyang pelahan, sementara tangannya menjambak atau lebih tepatnya meremas rambutku, karena jambakannya lembut dan tidak menyakitkan. Kumasukkan jari tengahku ku lubang memeknya, ku keluar masukkan dengan pelan. Desisan Mbak Indah makin panjang, dan sempat ku lirik matanya masih terpejam. Kupercepat gerakan jariku di dalam lubang memeknya, tapi tangannya langsung meraih tanganku yang sedang beraksi itu dan menahannya. Kupelankan lagi, dan Mbak melepas tangannya dari tanganku. Setiap kupercepat lagi, tangan Mbak Indah meraih tanganku lagi, sehingga akhirnya aku mengerti dia hanya mau jariku bergerak pelahan di dalam memeknya. Beberapa menit kemudian, kurasakan Mbak Indah mengangkat kepalaku menjauhkan dari memeknya. Mbak Indah membuka mata dan memberi isyarat padaku agar duduk bersandar di dinding kamar mandi. Seterusnya merayap ke atasku, mengangkang tepat di depanku. Tangannya meraih rudalku, diarahkan dan dimasukkan ke dalam lubang memeknya. “Oooooooooooohh ,” Mbak Indah melenguh panjang dan matanya kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Mbak Indah mulai bergerak naik-turun pelahan sambil sesekali pinggulnya membuat gerakan memutar. Aku tidak sabar menghadapi aksi Mbak Indah yang menurutku terlalu pelahan itu, mulai kusodok-sodokkan rudalku dari bawah dengan cukup cepat. Mbak Indah menghentikan gerakannya, tangannya menekan dadaku cukup kuat sambil kepala menggeleng, seperti melarangku melakukan aksi sodok itu. Hal itu terjadi beberapa kali, yang sebenarnya membuatku agak kecewa, sampai akhirnya Mbak Indah membuka matanya, tangannya mengusap kedua mataku seperti menyuruhkan memejamkan mata. Aku menurut dan memejamkan mataku. Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan dengan telingaku apa yang dari tadi tidak kuperhatikan, aku mulai bisa merasakan apa yang dari tadi tidak kurasakan. Desahan dan erangan Mbak Indah ternyata sangat teratur dan serasi dengan gerakan pantatnya,sehingga suara dari mulutnya, suara alat kelamin kami yang menyatu dan suara siraman air shower seperti sebuah harmoni yang begitu indah. Dalam keterpejaman mata itu, aku seperti melayang-layang dan sekelilingku terasa begitu indah, seperti nama wanita yang sedang menyatu denganku. Kenikmatan yang kurasakan pun terasa lain, bukan kenikmatan luar biasa yang menhentak-hentak, tapi kenikmatan yang sedikit-sedikit, seperti mengalir pelahan di seluruh syarafku, dan mengendap sampai ke ulu hatiku. Beberapa menit kemudian gerakan Mbak Indah berhenti pas saat rudalku amblas seluruhnya. Ada sekitar 5 detik dia diam saja dalam posisi seperti itu. Kemudian kedua tangannya meraih kedua tanganku sambil melontarkan kepalanya ke belakang. Kubuka mataku, kupegang kuat-kuat kedua telapak tangannya dan kutahan agar Mbak Indah tidak jatuh ke belakang. Setelah itu pantatnya membuat gerakan ke kanan-kiri dan terasa menekan-nekan rudal dan pantatku. “Aaa .. aaaaaa … aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh,” desahan dan jeritan kecil Mbak Indah itu disertai kepala dan tubuhnya yang bergerak ke depan. Mbak Indah menjatuhkan diri padaku seperti menubruk, tangannya memeluk tubukku, sedang kepalanya bersandar di bahu kiriku. Ku balas memeluknya dan kubelai-belai Mbak Indah yang baru saja menikmati orgasmenya. Sebuah cara orgasme yang eksotik dan artistik. Setelah puas meresapi kenikmatan yang baru diraihnya, Mbak Indah mengangkat kepala dan membuka matanya. Dia tersenyum yang diteruskan mencium bibirku dengan lembut. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Indah sudah bangkit dan bergeser ke samping. Segera kubimbing dia agar rebahan dan telentang di lantai kamar mandi. Mbak Indah mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Kemudian kuarahkan rudalku yang rasanya seperti empot-empotkan ke lubang memeknya, kumasukkan seluruhnya. Setelah amblas semuanya Mbak Indah memelekku sambil berbisik pelan. “Jangan di dalam ya sayang, aku belum minum obat,” aku mengangguk pelan mengerti maksudnya. Setelah itu mulai kugoyang-goyang pantatku pelan-pelan sambil kupejamkan mata. Aku ingin merasakan kembali kenikmatan yang sedikit-sedikit tapi meresap sampai ke ulu hati seperti sebelumnya. Tapi aku gagal, meski beberapa lama mencoba. Akhirnya aku membuat gerakan seperti biasa, seperti yang biasa kulakukan pada tante Ani atau Nita. Bergerak maju mundur dari pelan dan makin lama makin cepat. “Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Indah cukup cekatan. Didorongnya tubuhku sehingga rudalku terlepas dari memeknya. Rupanya dia tahu tidak mampu mengontrol diriku dan lupa pada pesannya. Seterusnya tangannya meraih rudalku sambil setengah bangun. Dikocok-kocoknya dengan gengaman yang cukup kuat, seterusnya aku bergeser ke depan sehingga rudalku tepat berada di atas perut Mbak Indah. “Aaaaaaaah … aaaaaaahhh … crottt… crotttt ..,” beberapa kali spermaku muncrat membasahi dada dan perut Mbak Indah. Aku merebahku tubuhku yang terasa lemas di samping Mbak Indah, sambil memandanginya yang asyik mengusap meratakan spermaku di tubuhnya. “Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu Mbak Indah mengucapkan kata-kata itu. *** Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Indah. Saat di kamar mandi, dan saat mengulangi sekali lagi di kamarnya. Seorang wanita dengan gaya bersetubuh yang begitu lembut dan penuh perasaan. “Kalau sekedar mengejar kepuasan nafsu, itu gampang. Tapi aku mau lebih. Aku mau kepuasan nafsuku selaras dengan kepuasan yang terasa di jiwaku.” Kepuasan yang terasa di jiwa, itulah hal yang kudapat dari Mbak Indah dan hanya dari Mbak Indah, karena kelak setelah gonta-ganti pasangan, tetap saja belum pernah kudapatkan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari Mbak Indah. Kepuasan dan kenikmatan yang masih terasa dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun persetubuhan berakhir. “Ingat ya, jangan pernah sekali-kali kamu lakukan sama Sarah. Kalau sampai kamu lakukan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!” Aku terbangun, rupanya dalam tidurku aku bermimpi Mbak Indah memperingatkanku tentang Sarah, adiknya. Dan bus pun sudah mulai masuk terminal. cerita dewasacerita hotcerita sekscerita sex Nama Gw Serlina namun teman teman mangil gw erlin, gw mahasiswi ekonomi Universitas Negeri. Semenjak dua tahun yang lalu, saat diterima kuliah di Universitas Negeri itu, Gw tinggal di Bandung. Gw berasal dari Sukabumi, ayah gw berasal dari Bandung, sedangkan ibu gw asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Cerita Sex Sedarah ini menceritakan kisahku yang terjadi saat Gw kelas 1 SMU di waktu Gw masih tingal di Sukabumi dan cerita dewasa ini masih terus berlanjut sampai detik ini!gw terus kecanduan ngentot ama adik kandung gw sendiri Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Waktu kecil, Gw sering mandi bersama bersama adik gw, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gw masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik gw. Sejak saat itu, Gw tidak pernah melihat lagi penis adik gw. Sampai suatu hari, Gw sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gw berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gw berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi Iyaaaaaaa..! Wait..! ternyata adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam. Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa. aduhhhhhhhh….. Gw benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis. kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Ada apa sih kak? katanya. Tanpa menjawab pertanyaannya, Gw langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gw jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku. criitttttt keluar air seni dari vagina Gw. Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat. Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku. Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gw. Sebenarnya Gw tidak mau menurunkan pandangan mata Gw ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik gw. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati. Gw takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gw melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gw lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gw yang lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya. Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati. o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gw. Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gw berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya. Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Ya… basah deh rok kakak… katGw melihat ke rok dan celana dalamku. Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku. Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya. Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya. Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati. Waktu itu Gw bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Gw jijik pake rok dan celana dalam yang basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Udah.., pake aja handuk Gw kak! kata adikku. Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi. Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku. Gw lalu membuka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gw yang tanpa celana. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir. Sialan, dia menghina vagina Gw, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gw sambil memukul bahu adik gw. Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzzz..! katanya. Karena Gw memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya. Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..! kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya. Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar MandiYa.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gw mengejek dia. Padahal Gw kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gw tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gw sambil mencibir. Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi. Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku. Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya. Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia. Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu” ujarku Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lalu Gw mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gw membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gw benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gw jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku. Hehe… dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum. Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gw terangsang, tentu saja Gw tepis tangan itu. Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan. Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak… Nggak akan diapa-apain… Gw pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek gw. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi ehmmmm.. sebenarnya Gw mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gw juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii… Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini. Tangan adik gw lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali… Gw lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt… Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gw mengeluarkan cairan. Hihihi.. kakak terangsang ya..? Enak aja… sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan gw agar cairannya tidak semakin keluar. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Ini basah banget apaan Kak..? Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong padanya. Kak… memek tu anget, empuk dan basah ya..? Tau ah… Udah belum..? Gw berlagak sepertinya Gw menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gw ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gw. Kak… gesek-gesek dikit ya..? pintanya. Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gw pura-pura tidak mau. Dikit aja Kak… Please..! Terserah adik aja deh..! Gw mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih… Tangan adik gw lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gw terbawa juga ke dalam. uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut gw. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gw mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gw ikut tertarik lagi. Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw. Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar MandiEnak ya kak..? Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata. Tangan adik gw lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan. kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..! Kamu mau diapain..? jawab gw lalu membuka mata dan melihat ke arahnya. Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kontolnya. Kupikir egois juga jika Gw tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan gw. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dengan mudah Gw bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu. Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..! hooh Gw langsung mengiyakan karena Gw sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh. Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan gw. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gw. ohhhhh..! Gw kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar MandiDek… masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gw benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gw akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gw. Iya Kak..! Lalu dia menaikkan satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gw. Gw terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Akhirnya Gw hanya bisa menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gw mengalami orgasme. Vagina Gw rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi. ohhhhhh..! Gw tidak kuat untuk tidak berteriak. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Kulihat adik gw masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok. Ouughhh..! katanya. Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gw. Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gw. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya. Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata. Wahh..! Gila adik ya..! Udah.., ikutin aja..! katanya lagi. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Gw pun mengikuti petunjuknya. Gw berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gw tahu adikku bisa melihat dengan jelas vagina Gw dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gw dari belakang. uhhhhhh..! %!amp;tt..! Gw menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gw. Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yang bebas kini meremas-remas payudara Gw. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gw rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yang cukup lama. Cerita Dewasa-Memekku Dientot Adikku di Kamar Mandi Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar gw ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik gw akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gw di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Gw yang ke Sukabumi, maka dia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Saat ini Gw mulai berani menelan sperma yang dikeluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Beginilah cerita sex sedarah yang kami lakukan sampai sekarang! Terus terang gw kecanduan ngentot ama adik gw! Jujur ya, sebenarnya saya ingin menyimpan rahasia ini selama-lamanya namun apa daya saya juga butuh bacol bahan coli untuk saya baca sendiri, hehe. jujur saat ini sangat sulit saya menemukan cerita yang benar2 bisa jadi bacol diforum tercinta ini, ada beberapa sub judul yang menarik dan ketika saya baca awalnya cukup menarik dan setelah saya ikuti entah kenapa saya jadi kurang terangsang karena menurut saya ceritanya sudah tidak sesuai ekspektasi saya berlebihan.Saya adalah salah satu penggemar cerita panas sejak lebih menyukai cerita yang natural tanpa dilebih-lebihkan walaupun itu cerita imajinasi, karena menurut saya hubungan incestitu adalah hubungan terlarang dan pasti keduanya memiliki perasaan bersalah dan berdosa kebanyakan dari hubungan seperti ini dirahasiakan seketat-ketatnya ya ini menurut pendapat pribadi saya ya.Oke, saya ingin mulai bercerita mengenai pengalaman nyata saya yang selama bertahun-tahun saya sembunyikan dari siapapun termasuk orang rumah keluarga dan hanya saya dan kakak perempuan saya yang memegang rahasia Awal mula nonton bokep dengan lasser disk judul film “The Body of Evidance” diperankan oleh MadonnaSekiranya umur saya waktu itu adalah 9 tahun atau masih kelas 4 SD lupa sih jujur, saat itu bermain dengan seorang teman yang orang tuanya mengoleksi bokep dalam bentuk lasser disk ukuran kasset cd yang sangat besar, saat itu player lasser disk sangat populer karena belum ada dvd teman saya ini selalu menceritakan film bokep yang dia tonton dan ketika rumahnya sepi kita semua menonton film tersebut sampai habis tanpa diskip, dan setelah menonton film tersebut di rumah saya mulai belajar coli, karena teman saya bilang kalo titit udah tegang harus dikocok biar pejunya keluar dan setelah itu akan lega seperti abis setelah mendengar itu mulailah saya coba saran teman saya ketika di kamar, awalnya sangat melelahkan dan cukup bikin tangan pegel untuk mengeluarkan sperma pertama akhirnya saya tunda dan tidak saya teruskan karena sangat sulit untuk harinya saya mengalami sulit tidur karena efek film bokep pertama yang saya tonton itu, dan akhirnya saya baru bisa tertidur jam 3 subuh, dan yang paling parahnya saya harus bangun pagi karena masih hari Teman sekelas yang memprovokasi imajinasi liar tentang kakak perempuan sayaNah, untuk yang satu ini gak boleh terlewatkan, karena kalian semua pasti pengen tau kan spek kakak perempuan saya itu seperti apa?Kakak perempuan saya ini namanya adalah Nina, dia memiliki badan yang semok berisi tingginya minim pendek standard cewek, namun yang mencolok darinya adalah buah dada yang diatas rata-rata anak seusianya, bayangkan saja ketika anak2 seusianya masih menggunakan miniset dia sudah menggunakan bh dengan cup sih biasa aja tidak terlalu cantik, namun daya pikatnya adalah toket yang dia miliki itu, duh mengingatnya saja sudah bikin saya tegang loh, heheOke lanjut, ketika jam istirahat saya baru selesai main bola bareng teman-teman di sekolah, oh iya saya dan kakak saya saat itu satu SD dan kami hanya berjarah 2 tahun dan 2 kelas, tiba-tiba ada teman sekelas kakak saya itu menghampiri saya dan menitipkan salam kepada kakak saya, dan saya bilang iya akan saya salamin, nah brengseknya saat itu teman saya ada disamping saya dan mendengar jelas percakapan kami mendengar itu mulailah dia menghasut dan memprovokasi, kurang lebih perkataannya seperti iniIan eh itu si dino kan kontolnya gedeMe maksudnya?Ian ya masa lu rela kakak lu sama dia, bisa2 memeknya robek nanti dimasukin kontolnya dia, apalagi mememk kakak lu kan kecil,, hahahaMe apaan sih lu yan! padahal mah udah tegangketika dikelas ian pun kembali memprovokasi sayaIan ntar abis pulang sekolah kakak lu pasti diculik sama si dinoMe culik kemana? ngaco lu yanIan ya diculik ke gardu lah ntar kakak lu dipakek disana, memeknya disedot terus dimasukin kontolnya dino sampe bedarahMe bodo amat yan, udah ngaco lu asliIan ntar kakak lu pasti ketagihan ngewek tiap hari dan tuh toketnya pasti bakal ngondoyMe merasa tertarik emang iya toket cewek bisa ngondoy?Ian ye, elu baru tau kalo cewek keseringan dipakek nanti bakalan ngondoy ah tau ah, rusak otak lu njing menyudahi percakapanSetibanya di rumahSaya terus membayangi apa yang dikatakan ian tadi di sekolah, apalagi kemarinnya saya habis nonton film bokep, bayangan tentang kakak saya yang disetubuhi dino terus menghantui iya belum saya kasih tau, saya dan kakak saya tidur satu kamar bersama, karena rumah orang tua kami saat itu masih kecil dan terpaksa saya dan kakak saya tidur pikiran dan perasaan yang panas akhirnya saya memutuskan untuk mandi, selesai mandi ketika handukan dikamar pikiran jorok itu kembali menghantui dan membuat titit saya tegang, terbesit di pikiran saya untuk membuka lemari kakak saya dan mencari pakaian dalam kakak saya, dan kemudian saya ciumi sambil mengocok titit tak lama terdengar bunyi pagar terbuka dan ketika saya lirik ke luar jendela ternyata Nina sudah pulang, langsung saya masukin lagi pakaian dalamnya dan langsung pakai baju dan tiduran di kasur sambil baca komik dragonball, kakak saya datang dan tanpa menegur lansung melempar tasnya dan mengambil handuk dan pergi dia meluncur ke kamar mandi terbesitlah untuk mencium celana dalamnya yang habis dia pakai agar saya tau bau memek itu seperti apa. akhirnya saya ambil celana dalam dan BH nya dari keranjang baju kemudian saya bawa ke dalam kamar tepatnya di kasur saya menciumi celana dalam kakak saya yang bau memeknya menempel di sana ah, ternyata seperti ini bau memek sangat nikmat dan membuat titit tegang bro, dan tak lupa bawa toket yg menempel pada BH nya juga merupakan perpaduan yang pada titit pun terus saya lakukan dan ternyata masih sangat sulit untuk membuat si peju keluar dari pistolnya, kemudian saya menyerah dan akhirnya mengembalikan cd dan bh kakak pada tempatnya keranjang baju sebelum penasaran saya masih besar dan ingin segera mengeluarkan pejuh yang dari tadi malam tidak berhasil keluar, akhirnya saya memutuskan untuk mengintip Nina telanjang saat hendak pakai dapatlah ide dimana saya akan bersembunyi dan bisa melihat jelas tubuh Nina tanpa sehelai pakaian dimana tempat tersebut tidak akan disadari oleh Nina, sebelumnya saya teriak ke Nina yang masih di dalam kamar mandi “Na, gw main ke rumah ian dulu ya” dan Nina pun menjawab “iya, jangan lupa tutup pintu tempat persembunyian itu adalah di kolong tempat tidur Nina, eh iya lupa lagi saya beritahu kalo tempat tidur saya dan Nina terpisah walaupun kami sekamar dan kolong tempat tidur Nina itu mengarah ke cermin besar dan mulus tanpa ada kotoran di pun bersembunyi di kolong tempat tidur sambil telentang, mata saya tertuju ke cermin yang sangat jelas las las pun selesai mandi dan menuju kamar, mulailah dia mengaca dicermin dengan masih tertutup handuk ternyata dia sangat bangga terhadap kemolekan tubuhnya yang semok karena dia berkata di depan cermin kalau tubuhnya ini dapat membuat laki-laki bertekuk lutut dihadapannya kelak agak sedikit sombong sih sebelum akhirnya sayalah orang paling beruntung, orang pertama yang memanen dan menikmati tubuh semoknya itu dan tak lupa toket yang nilainya 100++ hahahaMulailah Nina membuka handuknya dengan pelan dan pose seksi entah dia belajar dari mana gaya seperti itu, mungkinkah dia udah nonton film bokep juga? jawabannya tidak tau dan saya tidak mau tau juga, hahaa. Kemudian nila bertolak pinggang dengan kedua tangannya di pinggang membuat segitiga pada lengan dan tubuhnya, sambil mendongakkan lehernya ke pun menatap dari atas hingga kebawah, sehingga titit saya kembali tegang dan besar, sehingga saya keluarkan dari celana, aktifitas kocokanpun coli tidak bisa dihindari, kali ini tubuh saya benar-benar terasa meledak-ledak titit saya yang sudah tegang dan besar, terus membesar. Ternyata Nina tidak segera memakai bajunya tapi masih asik mengecek toketnya di dekatkan ke cermin mungkin takut ada goresan atau apa yang mengurangi keindahan buah dadanya dan satu hal lagi yang perlu kalian tau dia punya punya lingkaran puting yang sangat besar ini sih udah pasti kalo ada kontest toket ya toket kakak saya yang akan jadi juaranya, hehe.Toket Nina yang bulat dan besar seperti melon itu bisa membuat titit saya ingin menyemburkan segera pejunya. Setelah Nina mengecek onderdilnya yang menggantung itu, dia melanjutkan mengecek onderdil utamanya yang bisa membuat laki-laki menyemburkan cairan kenikmatannya, apalagi kalau bukan Meki bin Memek,, mengambil bangku dan mengangkangkan kakinya kemudian mengusap memeknya itu, terlihat bulu-bulu jagung tumbuh subur di ladangnya, dan mulailah saya melihat garis memek yang masih tertutup rapat, dan kemudian Nina buka sedikit demi sedikit belahan tersebut, kemudian dia tersenyum dan berkata lagi di depan cermin “hai asset ku yang tembem dan berharga, kelak kamu akan dimasuki oleh senjata laki-laki, dan kamu akan membuat senjata tersebut menyerah dan lemah karena sudah berani memasuki kamu, hai kontol yang akan memasuki memekku kelak, kamu akan merasakan kenikmatan yang sempurna dengan jepitannya, aku menunggu mu jodohku yang belum aku ketahui siapa dirimu.Setelah mendengar dia berkata seperti itu, dan melihat belahan memeknya yang rapat, akhirnya titit ini menyemburkan lahar panas untuk pertama kalinya dan dalam jumlah yang banyak, saya pun sedikit melenguh kenikmatan, dan membuat Nina kaget, saya melihat Nina yg kaget langsung tarik nafas, dan untungnya Nina tidak terlalu mengabaikannya mungkin dia pikir suara itu hanya perasaanya saja, akhirnya saya selamat saudara-saudara, bisa2 tamat riwayat saya jika ketahuan kalau saya sedang bersembunyi di kolong tempat tidurnya,, heheTahap pertama menanam membuka kancing piyama, sebelum memanen dan menikmati tubuh semok dan toket sempurnaUsai makan malam bersama keluarga sayapun langsung tidur duluan, karena merasa lelah dengan percobaan mengeluarkan lahar panas yang akhirnya hari sekiranya jam 2 subuh, saya terbangun dan ke kamar mandi untuk kencing, kembalinya dari kamar mandi ke kamar tidur, titit pun kembali tegang, dan pandangan mata tertuju ke Nina yang sedang tidur telentang dengan piyamanya yang sedikit terbuka dibagian mendekati kasur Nina dengan jantung yang dagdigdug seperti mau copot, dalam posisi tidurnya Nina mengangkat tangannya seperti orang yang menyerah terhadap musuh, akupun berjalan dengan mindik2 tanpa suara. Aku terus terpesona menatapi tubuh indah, semok dan toket sempurna yang kelak akan aku panen dan nikmati sendiri tanpa kubagi dengan orang lain dalam hati aku meyakinkan diri “harus bisa”.Melihat kancing piamanya yang terbuka 1 di atas dan 1 dibawah mungkin biar gak kegerahan kali ya. Melihat pemandangan tersebut, tangan ini serasa ingin sekali membuka sisa2 kancing yang masih merekatkan kedua belah sisi piyama tersebut, dan melihat bh yang membungkus buah dada yang sempurna itu. Akhirnya aku beranikan diri untuk membukanya, satu demi satu kancingpun terlepas oleh perbuatan kedua tanganku, dan setelah semua kancing terlepas akhirnya pemandangan yang benar-benar ingin aku lihat terealisasi thanks god, dalam hati dengan langkah pertama ini aku semakin yakin bahwa kelak tubuh wanita semok ini akan aku nikmati sebagai orang pemangsa yang dari tadi ingin keluar dari sarugnnya pun akhirnya aku keluarkan, elusan dan kocokan tidak terhindarkan, kurang puas melihat toket sempurna yang terbungkus dengan BH, ingin sekali aku melihat puting yang linkarannya sudah mengintip dipinggiran cup BH tersebut, akhirnya aku beranikan diri untuk menarik sedikit cup BH di dada kirinya, oh wow, pemandandangan yang membuat si carlitos semakin beringas, puting dengan lingkaran besar aku bisa melihatnya tepat di depan mataku tanpa melalui cermin, oh shitt kocokan tangan terhadap titit ini semakin cepat dengan RPM tinggi puas melihat puting dari buah dada sempurna itu, matakupun mulai berpindah ke arah sarang kenikmatan yang masih terbungkus dan terkunci dengan rapat oleh celana panjangnya, dan akupun semakin berani dan tidak pikir panjang akhirnya tangan ini mulai mencoba menurunkan celana panjang tersebut, dalam rangka survey lokasi akhirnya jalanpun terbuka, mulai melewati perkebunan jagung, hingga pintu masuk goa kenikmatan bisa aku lihat, namun aku masih belum berani menyentuhnya untuk langkah pertama ini sudah lebih dari cukup, carlitospun akhirnya tak kuasa menahan semburan kuat lahar kenikmatan dari dalam, ahh leguhku, tanganku kini penuh dengan pejuh, dan sebelum aku menutup kembali onderdil Nina, aku peperkan pejuh tersebut di kebun jagung dekat memek dan belahan toket sempurna itu, Nina pun nampak tidak terganggu dengan aktifitasku mungkin sudah tidur nyenyak.Akunpun kembali tidur dengan senyum2 sumringah. Pagi harinya aku terbangun dengan mata yang masih sepet dan melihat kearah Nina yang berada di depan cermin, terlihat dia sedang menggosok2 belahan toketnya tepat di tempat aku menaruhkan pejuh, namun dia tidak berbicara apapun selamat dan aman dalam hatiku.Kegiatan serupa terus aku lakukan setiap hari, mulai dari mengintip di kolong kasur, malam harinya aku bangun dan coli sambil melihat pemandangan dan ditutup dengan menaruh pejuh di toket dan memek yang akan aku panen pada waktunya nanti ini seperti menanam sebelum memanen Ayahku menikah lagi saat ibuku sudah meninggal dua tahun yang lalu. Ayah menikahi janda beranak kedua anak nya adalah perempuan, karna anaknya kembar. Aku ditinggal ibuku meninggal saat masih SD. Dan kenapa ayah memilih menikahi janda beranak dua, karna agar aku tidak kesepian. Aku lebih tua 1 tahun dari tumbuh besar bersama seperti saudara kandung dari usia aku 7 tahun, Hingga saat ini 17 tahun. Dan usia mereka 16 tahun. Kini mereka adik kelas di SMA. Saat ini kami hanya tinggal bertiga dirumah. Kedua orang tua kami. Pergi ke desa, menjenguk kakek dan nenek disana. Sekalian membantu, membuka lahan perkebunan. Pagi Pagi ini, aku bangun lebih awal agar bisa lari pagi di sekitaran taman kota, sudah beberapa kali putaran, dan aku sudah merasa cukup capek. Akhirnya aku langsung pulang kerumahRumah Tiba di rumah, saat aku membuka pintu dan melepas sepatuku. Aku melihat kedua gadis seksi, menggunakan daster pendek, sehingga bagian dalamannya akan terlihat jika dia mengangkat tangan ke atas. Dan di tambah kedua gunung mereka sangat besar sebesar buah semangka. Dan mereka adalah adik sambung ku yang sudah ku sayang dan ku manjakan dari dulu. Sekilas info. Nama ayah ku danu dan ibu sambung dita. Nama aku miko, dan kedua adik kembarku bernama aya dan ayu nama panggilan nya. Kami bukan orang kaya, kehidupan kami sederhana saja namun bahagia, dan berkecukupan. "pagi kak, dari mana saja kak kok pagi gini. Udah dari luar."tanya Aya sembari meluruskan otot ototnya. "Habis lari lari sedikit di dekat taman" Jawabku sembari menuangkan air ke gelas yang ada di atas meja. " Kok kakak gak ngebangunin kami sih. Kami kan juga mau lari pagi. Ihhh kakak. Kesel aku"suara aya langsung ngegas tinggi memarahiku. *aduhh, sekarang aya sudah mulai bisa berkata kasar padaku. Padahal dulu waktu kecil dia sangat imut dan lucu banget, tidak pernah berkata kasar seperi saat ini. Kembali kan ayaku yang dulu*ucapku dalam hati. "Kenapa...? Kenapa tidak membangunkan kami." Kata aya dengan wajah marahnya langsung mendekat ke wajahku. Saat aku tak menjawab pertanyaan dia tadi. "Ma.. Maa. Aaf.. Aku tak ingin membangunkan kalian yang sedang tertidur pulas" Gugupku saat melihat wajah marah nya sangat menakutkan. "Inii.. Lihatt chat kita tadi malam aku sudah meminta kakak untuk membangunkan kami jika lari pagi lagi. Apakah kakak tidak ingatt...??? " Bentaknya sambil menyodorkan handphone nya yang berisi chatan kami tadi malam,ke depan wajahku. "Aku lupa" Jawabku"Haaa, lupa, apakah kami ini sudah tua, sehingga ingatan kamu tidak bagus lagi." Marah nya menjadi jadi.. *aduuhhh... Setiap hari kenapa harus gini terus sih sama aya. Beda banget sama ayu yang pendiam dan kalem. *keluh ku dalam hati. Aku langsung meminta maaf dan berjanji taka akan lupa lagi kali ini.. Dan aku memuji muji aya agar amarah nya cepat reda. Selesai perkelahian mulut bersama aya aku langsung memutuskan mandi, karna harus pergi kesekolah.'Ahhh... Segar sekali rasanya' saat aku memasukan tubuhku kedalam bak mandi. Aku mandi tidak menggunakan pakaian, Dan hanya tiba aya dan ayu membuka pintu kamar mandinya hingga membuat aku kaget setengah mati. "Tunggu, kenapa kakak mandi duluan. Harusnya kami yang duluan, susah berapa kali aku bilang ke kakak. Apakah kakak tidak mendengarkan perkataanku" Ucap aya dengan agak kasar, karna memang dia masih sedikit marah ke aku. "Kakak, kok sering sering lupa sekarang kenapa kak." Tanya ayu, dengan mengkuatirkan ke adaan ku. "Ayo cebat bangun dari tempat mandi dan tunggu diluar kami mau mandi dulu, atau kakak mau mandi bareng kami" Ngegas aya, bertanya ke padaku. Kisah ini saat aku masih 10 tahun, tepat saat itu hari masih siang dan aku baru pindah dari Amerika. Saat aku pulang sekolah seperti biasa kakak aku yang perempuan yang selalu menemani aku karena orang tua aku sibuk dengan bisnisnya. jadi aku selalu bersama dengan kakak aku saat itu usia kakak aku masih 17tahun perawakan badan sangat cantik sekali ukuran dada 36B dan sering menggunakan push-up bra’ agar terlihat lebih besar mungkin kalau ada hidung belang dia bisa dikencani langsung. Ketika aku di jemput pulang dari sekolah aku dengan kakak sungguh sangat akrab layaknya hubungan adik dan kakak yang tanpa batasan. Saat itu aku masih belum paham tentang seks dan segala jenisnya. Ketika sedang iseng membuka internet tanpa sadar aku membuka halaman yang memuat tentang seks lalu aku membaca sebuah cerita tentang hubungan sedarah antara adik laki-laki dengan kakak kandungnya. Setelah itu, aku tidak bisa tidur karena terus memikirkan cerita tersebut. Namun, sejak saat itu, aku selalu terangsang ketika melihat kakakku sedang tidur di kasurnya. Kamar kami memang jadi satu karena aku masih takut tidur sendiri, sehingga aku dapat memeluk kakak aku apabila aku sedang merasa takut. Diam-diam aku memperhatikan tubuh kakakku yang begitu mulus tanpa cacat perlahan-lahan aku peluk dia dari belakang dan memegang dadanya, dia masih tetap tertidur pulas. sedikit demi sedikit aku nekat mulai masuk kedalam bra-nya dan mulai meremas-remas perlahan. Namun seketika itu juga kakakku bangun dan memukul kepala aku “Ngapain kamu hah!!?” Kontan saja aku kaget dan takut melihat wajah kakakku hingga nyaliku ciut di hadapannya “Eng… A-anu Kak… Anu…” aku tidak bisa jawab apa-apa karena takut dilaporkan ke orangtua kami yang tentu saja bisa panjang urusannya. “Kamu itu kecil-kecil udah kayak gini… Gedenya mau jadi apa!?” kakak ku membentak dengan suara yang menakutkan. “M-maaf Kak… A-abis aku tadi baca cerita seks tentang adik dan kakak gitu… Uups…” aku menutup mulut karena sadar telah keceplosan berbicara. Langsung Kak Nabila menjewer telingaku “Dasar kamu masih kecil baca begitu laporin Papa tau rasa…!!” Aku langsung memohon agar tidak dilaporkan karena aku takut bila aku dipukul, dan untungnya kakakku mengabulkannya akhirnya tidak dilaporkan ke Papa. Lalu aku menanyakan kenapa tidak boleh dengan enaknya dia bilang ” kamu blom cukup umur iki… heuuuuuh sini kamu” dengan mudahnya aku di ketok kepalanya lalu aku menangis karena sakit. kakak aku langsung bingung mau bagaimana dan mencoba menenangkan aku. setelah reda aku ingin mencoba minta izin ke kakak aku, “kak boleh pegang lagi gak?” “apa? hmm… boleh deh tapi jangan kemana-mana ya tangannya” seakan mendapat hadiah langsung aku langsung memegang dan meremas-remas dada kakak aku yang berukuran besar itu. aku remas dan menghisap putingnya yang berwarna merah muda dengan agak keras. nafas kakak ku mulai tak beraturan dan terlihat pandangan matanya mulai berubah. tangan ku mulai turun ke celana nya dan mencoba memegang vaginannya terasa lembab dan agak basah. kakak ku diam saja sambil tiduran dan terlihat dia menikmati perlakuan aku. lalu aku mencoba menurunkan celananya berikut celana dalamnya yang berwarna putih dan berrenda. aku melihat pemandangan yang belum pernah melihat pemandangan itu sebelumnya. vagina yang berwarna merah dan terlihat rapat tapi tidak ada bulunya, sangat bersih dan tercium wangi yang khas sekali. penis ku yang daritadi keras ingin sekali keluar namun aku masih belum berani mengeluarkannya takut marah. “kak boleh di jilat gak?” dia diam saja dan aku langsung menjilatnya, rasanya asin-asin tak jelas namun sangat nikmat aku terus menjilatinya. terlihat kakak ku bergerak-gerak tak karuan hingga akhirnya tiba-tiba kakak ku menjerit agak keras dan vaginanya seperti mengeluarkan cairan yang banyak sekali hingga muka ku basah olehnya. “kakak kenapa?” aku bertanya dengan polosnya ” gak apa-apa ko ki, sini gantian kakak yang ngerasain” lalu dia berbalik menghadap ku dan mencoba menurunkan celana ku. tentu saja aku malu mengingat ukurannya yang menjadi besar dan keras belum lagi aku tidak mau di sunat dulu karena takut. setelah dia agak memaksa lalu celanaku turun dan penisku bebas keluar langsung di sergap oleh mulut kakak ku. aku merasa geli namun enak. aku mulai merasankan lidahnya menjilati lubang kencingku dengan perlahan aku mulai menjerit-jerit kecil karena saking enaknya. tiba-tiba aku merasakan ingin pipis dan aku mencoba menghentikan kakak aku agar berhenti. namun dia tidak menghiraukannya dan malah mempercepat hisapannya. karena tidak kuat lagi maka croot croot croot aku pipis di mulut kakak tapi rasa pipis nya sangat berbeda dari biasanya. rasanya aku seperti terbang ke langit ke 7. “kak maap ya pipis di mulut kakak” dengan polosnya aku berbicara seperti itu “gak apa-apa ko ki, tadi tuh bukan pipis tapi sperma beda loh dah kamu tidur jam 3 ni” kakak ku langsung mengenakanku pakaian dan dia menggunakan kembali celananya. lalu kami tidur. Pagi itu hari minggu aku bangun jam 9 dan melihat sekeliling ku mencari kakak ku ternyata tidak ada. saat aku turun ke bawah aku melihat kakak ku hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya sambil memasak sarapan pagi. “pagi iki, sana mandi ni air panasnya udah di siapin ntar mandi bareng aja kakak juga belum mandi” aku langsung meloncat kegirangan saat itu. setelah aku masuk kamar mandi aku langsung membuka baju dan celana, terbayang badan mulus kakak ku terlihat di depan mataku itu dan ingin aku menjilati vaginanya lagi karena rasanya yang begitu enak. kakak ku masuk setelah itu dan membuka handuknya. mata ku tak ayal lepas dari badan kakak ku yang putih bersih itu. dadanya yang begitu besar dan vaginannya yang bersih. aku langsung meremas-remas dadanya dan menghisapnya seperti ibu menyusui bayinya. “heeh gak sabaran aja mandi dulu kamu sini di mandiin” aku pun langsung bangun dan mandi badan ku di gosok dan di bersihkan oleh kakak ku penis ku yang setadinya keras di sabuni oleh kakak ku. Dengan sengaja kakak ku menggosokan ke penis ku dalam waktu lama, dia menaik turunkan tangannya dan mengocok batang penis ku. aku langsung kelonjotan dan rasa nikmat tiu menjalar ke tubuh ku tiba-tiba perasaan tadi malam pun muncul dan aku langsung mengeluarkannya. Croooooot… Crooooot… Crooot…’ sebanyak 3 kali aku mengeluarkannya. Terlihat warnanya putih bening dan lengket kakak ku pun langsung membersihkan badan ku. setelah itu girilannku yang menyabuni kakak ku, mulai dari perut yang mulus hingga ke dadanya yang besar itu aku meremas-remas dadanya dengan perlahan. kakak ku nafasnya mulai tak teratur penis ku mulai bangun lagi tapi aku tidak memperdulikannya dan terus menyabuni kakak ku. setelah itu aku turun ke selangkahannya dan mulai menyabuninya. aku menggosokan vaginanya dan tiba-tiba kakak ku memegang tangan ku. disitu ya ki terus ki…” aku mulai bingung dan mengikuti kata-kata kakak ku. aku menyabuni vaginanya dan menggesek-gesekan bibir vaginannya. tiba-tiba dia pipis dan rasa hangat mulai terasa di tangan ku. “ki mau gak yang lebih enak dari tadi?” aku menjawab langsung mau dan disuruh aku tiduran di lantai. kakak ku langsung mengurut-ngurut penis ku yang keras tadi dan menempelkannnya pada vaginannya. aku merasakan ada hal lain pada diriku. rasa nikmat mulai terasa pada diriku. kakak ku mulai memasukan penisku kedalam vaginanya. aku merasakan agak sakit karena seperti di jepit oleh sesuatu yang tebal. mula-mula kepala penisku masuk ke dalam vaginanya rasanya aku terlempar ke langit karena saking nikmatnya perlahan-lahan mulai masuk semuanya. Saat tinggal setengahnya lagi dia langsung menyentak ke bawah dan amblas semuanya. aku merasakan seperti menyobek sesuatu dan merasakan rasa nikmat yang luar biasa. penis ku seperti di urut dan di remas-remas oleh vagima kakak ku itu. kakak ku terlihat seperti mengeluarkan air mata. dari mukanya terlihat seperti menahan sakit. lalu dia mulai menaik turunkan pantatnya perlahan-lahan benar-benar luar biasa pada saat itu tidak bisa digambarkan bagaimana rasanya antara geli hangat nikmat menjadi satu semuanya. lama-lama semakin cepat dan terus menikmatinya tiba-tiba penis ku seperti disiram cairan yang hangat ooh begitu nikmatnya dunia . kakak ku mulai turun dan menyuruhku menghisap dadanya. aku melakukannya dengan penuh nafsu. Aku merasakan ada yang ingin keluar dari penisku ini. langsung saja aku mengeluarkannya dan menekan langsung penisku dalam-dalam. crooot croot croooooot. sebanyak 6 kali aku mengeluarkan di dalam vagina kakak ku. tiba-tiba kakak ku lemas dan mulai mengatur nafasnya. rasa lelah begitu terasa dalam diriku. semua sendi terasa lepas dari tempatnya. aku mencoba bangkit dan mandi kembali begitu pula kakak ku. setelah selesai kami sarapan dan memulai kembali permainan yang tadi di kamar mandi kami mainkan Hingga saat ini kakak ku dan aku masih melakukan permainan itu. namun sekarang aku tidak hanya bermain dengan kakak ku saja. aku bermain dengan teman-teman sekolah ku yang juga aku rampas keperawanannya. sungguh pengalaman hidup yang tidak bisa digantikan

cerita mandi bareng kakak